Monday, March 26, 2012

Istilah CCTV (Bagian 5)

Lux
Bahasa sederhananya, lux menyatakan intensitas cahaya mininal yang diterima oleh chip CCD untuk menghasilkan gambar yang baik. Tidak salah juga bila diartikan sebagai kepekaan (sensitivitas) dari suatu camera. Camera ber-lux rendah (misalnya 0.01 lux) di-klaim bisa bekerja dengan baik pada level cahaya rendah (remang-remang).  Lux adalah satuan SI untuk pencahayaan (illuminance) atau setara dengan lm/m2 (lumen per meter persegi). Dalam spesifikasi camera parameter lux ini kerap disebutkan, misalnya 0.1lux, 0.3lux, 1.0 lux dan sebagainya. Untuk "membayangkan" seberapa terang 1 lux itu, maka perhatikanlah beberapa kondisi di bawah ini:





Kondisi
Perbandingan Iluminansi
Sinar matahari langsung  (Direct Sunlight)
100.000  -  200.000 LUX
Siang hari terang            (Full Daylight)
10.000  –   90.000 LUX
Mendung di siang hari   (Overcast Light)
1.000 LUX
Lampu  kantor                (Office Light)
400 LUX
Senja menjelang maghrib (Dusk Light)
100 LUX
Saat terbenam matahari  (Twilight)
10 LUX
Awal malam                    (Deep Twilight)
1 LUX
Bulan purnama               (Full Moonlight)
0.1 LUX
Bulan sabit                      (Quarter Moonlight)
0.01 LUX
Malam tanpa bulan        (Moonless night) 
0.001 LUX
Mendung di malam hari  (Overcast night)
0.0001 LUX

Camera IR (infra red) dalam spesifikasinya disebutkan dapat bekerja pada intensitas 0.00 lux. Artinya pada kondisi gelap total sekalipun, objek masih dapat tertangkap oleh camera (lampu IR LED-nya menyala). Padahal, kita tidak dapat melihat kondisi aslinya secara langsung dengan mata telanjang. Adapun “LED” adalah sebutan untuk lampu yang menghasilkan cahaya infra merah dalam intensitas kecil, biasanya dipasang di sekeliling lensa dengan jumlah tertentu.



Baguskah Camera dengan Lux Kecil?
Bagi kondisi tertentu, camera lux kecil memang diperlukan karena bisa menangkap objek dalam cahaya yang rendah. Tetapi,  di sisi lain camera menjadi sangat sensitif. Untuk itulah, maka diperlukan parameter lain untuk mengimbangi hal ini, yaitu F Stop. 

Contoh Kasus: Mengapa camera menjadi silau pada siang hari ?
CCD masa kini sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga kita terkadang menemui kesulitan dalam menentukan seberapa besar toleransi cahaya maksimum yang bisa ditangani oleh CCD dan rangkaian elektronik di dalam camera. Dalam Tabel berikut kita dapat melihat fenomena unik yang boleh jadi berkaitan dengan masalah yang sering terjadi di lapangan.

F Stop
F1.2
F1.4
F2.0
F2.8
F4.0
F5.6
Min.Light (lux)
0.3
0.4
0.8
1.6
3.2
6.4
Max.Light (lux)
16.000
22.000
44.000
88.000
176.000
352.000

Misalkan kita memakai lensa dengan F (Stop) 1.2. Maka, sesungguhnya cahaya yang diperkenankan masuk adalah antara 0,3 lux sampai dengan 16.000 lux saja. Padahal pada siang hari yang cerah, level cahaya di luar rumah bisa mencapai 85.000 lux. Hal ini bisa mengundang masalah yang cukup "serius" di beberapa instalasi, yaitu hasil gambar menjadi silau ("whiting-out"). Untuk menahan level cahaya yang besar, bisa saja kita memilih lensa dengan F Stop besar. Akan tetapi  perlu diingat, hal ini akan mengurangi kemampuan camera pada level cahaya rendah (misalnya pada malam hari). Di sini seperti terjadi "trade-off" antara F Stop dengan intensitas cahaya di lokasi pemasangan.

Setelah mengetahui pengaruh F Stop, maka sekarang kita dapat memahami mengapa ada camera yang menghasilkan gambar silau pada siang hari. Lantas, bagaimana dengan lensa Auto Iris, apakah cukup efektif dalam mengatasi hal ini ?

(Bersambung)
 
Sumber : http://tanyaalarm.blogspot.com/2010/02/mengenal-istilah-cctv-bagian-5.html

Istilah CCTV (Bagian 4)

2. Istilah Camera
Sejujurnya, cara paling praktis dalam menentukan kualitas camera adalah dengan mencobanya langsung. Namun, sayangnya hal itu jarang bisa dilakukan. Sebagai gantinya, maka pihak vendor selalu menyediakan brosur produk untuk dipelajari dulu sebelum memilih mana yang cocok untuk keperluan kita. Tidak jarang mereka menjelaskan secara detail tentang keunggulan  satu produk dengan menggunakan istilah CCTV. Nah, dalam menjelaskan biasanya mereka mulai dari urutan berikut ini :

Bentuk atau Jenis Camera CCTV
Pembahasan satu istilah sejatinya harus dimulai dari pengenalan bentuk terlebih dahulu. Demikian pula halnya dengan CCTV, tidak lengkap rasanya jika kita hanya mengenal nama, tetapi tidak mengetahui bentuknya. 


Standard Camera (disebut juga Box Camera)
Box camera pada umumnya dijual belum termasuk lensa, sehingga vendor menawarkan banyak pilihan yang tergantung jenis lensanya. Misalnya, box camera dengan lensa standard 4 mm (fixed iris) cocok dipakai untuk lokasi-lokasi publik, seperti: Lobby hotel, areal parkir, lobby bank (banking hall), ruang tunggu tamu dan area lain seperti itu. Sedangkan lensa 12mm auto-iris (bisa) dipakai untuk:  koridor hotel, pintu masuk parkir basement, selasar dan area-area berbentuk panjang dan sempit lainnya.  

Dome Camera
Dome camera cocok digunakan di dalam ruangan (indoor), karena bentuknya tidak mencolok dan tidak "mengganggu" estetika ruangan. Warna casing biasanya putih atau hitam. Pemasangan yang umum adalah di langit-langit (plafon). Pada beberapa produk, bagian camera di dalamnya tidak terlihat jelas, karena kubahnya berwarna gelap. Dome terbaru memiliki pengaturan 3-axis. Jadi posisi dome bisa dipasang bebas (miring, tegak, bahkan dipasang di dinding), tanpa khawatir gambarnya "terbalik", karena camera di dalamnya bisa diputar-putar ke arah yang sesuai.




Bullet Camera
Bullet camera ada yang indoor ataupun outdoor. Aplikasinya disesuaikan dengan keadaan sekitar, sehingga belum tentu cocok di ruangan dengan estetika tinggi. Kebanyakan jenis ini dipasang di outdoor dan sudah dilengkapi dengan lampu infra merah (infra red lights) agar menghasilkan gambar hitam-putih yang jelas dalam jarak tertentu, walaupun kondisi di sekitarnya gelap total. 




Miniature Camera
Jenis ini tegolong langka dalam pemasangannya, kecuali di tempat yang sengaja dirahasiakan oleh pemiliknya untuk mengamati gerak-gerik orang di ruangan tertentu, seperti mengamati karyawan yang dicurigai "curang" dalam bekerja atau mengamati tamu. Untuk itu, camera ini ditempatkan di balik "sesuatu", misalnya lukisan, almari, pajangan dan lainnya. Bahkan ada yang memasangnya di balik jam dinding!




Board Camera



Board camera tidak lain adalah bagian dalam dari miniature camera itu sendiri atau bagian dalam dari camera jenis dome. Seperti terlihat pada gambar, maka padanya sudah terpasang board lens, baik yang biasa (gambar samping) maupun pinhole (gambar di bawahnya). 




Selama spesifikasinya sama, maka bentuk camera tidak berpengaruh pada hasil gambar. Artinya, gambar yang ditampilkan oleh camera dome relatif sama dengan box camera standard dengan spesifikasi sama.
Sumber : http://tanyaalarm.blogspot.com/2010/02/mengenal-istilah-cctv-bagian-4.html

Wednesday, February 8, 2012

Minimarket Harus Dilengkapi CCTV Sebelum Beroperasi

SOREANG, (PRLM).- Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Sandi Nugroho mengimbau pengusaha minimarket untuk segera melengkapi seluruh gerainya dengan kamera pengintai (CCTV). Langkah tersebut dinilai dapat meminimalisir perampokan yang belakangan ini marak terjadi di wilayah Bandung Raya.
Sandi mengatakan, keberadaan CCTV sedikitnya bisa mengurangi niat para pelaku untuk merampok. Mereka akan berpikir dua kali, karena sadar akan mudah terlacak pasca melakukan perampokan. “Setidaknya keberadaan CCTV bisa mencegah niat kejahatan. Jika tetap terjadi, polisi akan lebih mudah mengungkap identitas dan menangkap pelaku,” ujarnya di sela-sela penempelan stiker nomor pusat layanan kepolisian di gerai minimarket se-Kabupaten Bandung, Senin (6/2/12).
Sejauh ini, tambah Sandi, hampir semua minimarket di wilayah hukum Polres Bandung sudah memasang CCTV. Namun, ia melansir masih ada beberapa minimarket yang kemungkinan baru beroperasi, sehingga belum dilengkapi CCTV. (A-178/A-88)***

Sumber :  http://www.pikiran-rakyat.com/node/175817

Polres Bitung Sarankan Supermarket dan Toko Pakai CCTV

Bitung (manadotoday.com) – Menyusul adanya peristiwa perampokan yang terjadi di Supermarket City Mart pusat Kota Bitung beberapa hari lalu,Kapolres Bitung AKBP Satake Bayu melalui Kapolsek Urban Bitung Tengah Kompol Iwan Manurung, menyarankan agar pusat pertokoan dan supermarket yang ada di kota Bitung, menggunakan Closed Circuit Television (CCTV) atau alat yang dapat merekam peristiwa atau aktifitas di dalam dan di luar lokasi Pertokoan atau Supermarket, dimana CCTV diletakkan.
“Sebaiknya para pemilik toko dan supermarket menggunakan alat CCTV, untuk merekam aktifitas di lingkungan dan di dalam ruangan pertokoan dan supermarket,” saran Manurung.
Kelebihan alat CCTV ini kata Manurung, jika nantinya terjadi tindak kriminal di dalam dan di luar lokasi pertokoan si pelaku dapat terekam dalam CCTV ini, sehingga akan memudahkan aparat kepolisian dalam mengungkap tindakan perampokan dan tindak kriminal lainnya.
“Kegunaan CCTV ini, akan sangat memudahkan aparat Kepolisian dalam mengungkap dan menindak pelaku kriminal yang melarikan diri setelah melakukan tindakan kriminalitas,’’ pungkasnya. (lou)

Sumber :  http://www.manadotoday.com/polres-bitung-sarankan-supermarket-dan-toko-pakai-cctv/56978.html

Pantau Kemacetan lewat CCTV

PENGAWASAN situasi jalan raya di Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandarlampung, dilakukan Polda Lampung melalui CCTV yang ditempatkan di beberapa ruas jalan yang menjadi rawan kemacetan dan kejahatan. Pengawasan melalui CCTV itu dipusatkan di gedung Regional Traffic Management Center (RTMC) di Jl. Pramuka, Rajabasa, yang diresmikan kemarin.
    Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto mengatakan, RTMC merupakan pusat koordinasi, komunikasi, maupun kendali operasi lalu lintas di jalan raya. RTMC ditangani oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung.
    ’’Melalui RTMC ini, mudah-mudahan jika ada kemacetan dapat terpantau. Sehingga petugas secara cepat menanganinya. Hal ini merupakan salah satu bentuk kecepatan informasi polisi,” kata Jodie dalam sambutannya kemarin.
    Dilanjutkan, sementara pemasangan CCTV dilakukan di Pelabuhan Bakauheni dan Bandara Radin Inten II,  Lampung Selatan. Kemudian Tugu Adipura, Terminal Rajabasa, Chandra Tanjungkarang, dan persimpangan Bambu Kuning.
    Terpisah, Koordinator RTMC Kompol Andy mengatakan, layanan CCTV dipantau selama 24 jam dan disebarluaskan melalui jejaring sosial. (yud/c2/ais) 

Sumber : http://radarlampung.co.id/read/bandarlampung/46045-pantau-kemacetan-lewat-cctv-

CCTV Masjid Bantu Polisi Ungkap Pencuri Minimarket

INILAH.COM, Cimahi - Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sujana membenarkan adanya dua tindakan kriminal yang terjadi dalam satu malam. Yakni, perampokan minimarket Indomaret dan pencurian kendaraan bermotor di halaman Masjid Al Muawanah.

"Indomaret itu memang benar dibobol sekitar pukul 2.00-3.00 WIB. Modusnya, mereka menjebol dengan cara merusak gembok rolling door dan memecahkan kaca pintu gerbang. Sejauh ini, kita masih menginventarisir," kata AKP Sujana saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/2/2012).

Sujana mengakui, pihaknya kesulitan mengungkap kejadian perampokan pada dinihari itu. Selain ketiadaan saksi mata, pengusaha minimarket itu pun tidak melakukan imbauan aparat kepolisian untuk memasang CCTV atau menempatkan seorang satpam penjaga.

Dia mengakui, sejauh ini perampokan minimarket di Kecamatan Cimahi Selatan itu sudah terjadi sebanyak tiga kali. Dikarenakan pihaknya kesulitan dalam hal penyelidikan, dia pun mengatakan untuk ketiga kasus itu pihaknya belum bisa mengungkapkan pelaku pembobolan minimarket.

Berbeda halnya dengan pencurian motor di masjid, aparat kepolisian terbantu dengan adanya CCTV yang dipasang. "Saat ini, kita meminta kepada pengurus masjid untuk mentransfer rekaman tersebut ke CD (compact disc). Selain itu, khusus pencurian motor ini, pemilik belum memberikan laporan kehilangan ke Polsek," tegasnya.[ang]

Sumber : http://www.inilahjabar.com/read/detail/1827189/cctv-masjid-bantu-polisi-ungkap-pencuri-minimarket

Puncak Gunung Ijen Dipasangi CCTV

TEMPO.CO, Bondowoso - Gunung Ijen hingga saat ini masih dalam status Siaga (Level III). Akitivitas kegempaan gunung api tipe Strato itu juga masih fluktuatif. "Karena itu sejak lima hari lalu dipasangi kamera circuit closed television (CCTV) agar pemantauan lebih lengkap," kata Konik, salah seorang petugas di Pos Pantau Paltuding Bondowoso, Senin, 6 Januari 2012.

Menurut Konik, kamera CCTV dipasang di kawasan puncak Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut. Pemasangan CCTV dilakukan untuk mendukung alat pendeteksi deformasi gunung api atau Tilt Meter yang sudah dipasang sebelumnya. "Dengan CCTV bisa terlihat kondisi air kawah, apakah masih normal atau berubah, atau sudah meluap," ujar Komik.

Jika aktivitas kegempaan Gunung Ijen meningkat, kata Konik, ditandai dengan air kawah tampak berwarna putih. Ketika aktivitas kegempaan menurun, warna air kembali hijau.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Abdurahman, mengatakan sejak sebulan lalu hingga saat ini posko darurat masih terus disiagakan di tiga desa di Kecamatan Sempol, yang letaknya paling dekat dengan kawasan puncak Gunung Ijen. Ketiga desa itu adalah Desa Kaligedang, Kalianyar, dan Sumberejo. "Selain petugas serta relawan, masker, obat-obatan, dan tenda tetap disiapkan di sana," ucapnya.

Tim BPBD Bondowoso bersama tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur III, Taruna Siaga Bencana (Tagana), SAR, serta TNI dan Polri terus melakukan koordinasi dan pemantauan situasi gunung. Selain menggelar simulasi evakuasi juga sosialisasi bahaya letusan dan penanganan korban jika bencana benar-benar terjadi.

Menurut Kepala BKSDA Jawa Timur III, Sunandar Trigunajasa, berdasarkan hasil koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pihaknya tetap melarang aktivitas penambangan belerang, pendakian, dan wisata di Gunung Ijen.

BKSDA Jawa Timur III yang berkantor pusat di Jember menjadi pengelola Cagar Alam Kawah Ijen yang berada di Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi. "Kami masih memberlakukan larangan itu,” tutur Sunandar.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menetapkan status Gunung Ijen dari waspada menjadi siaga sejak pertengahan Desember 2011 karena peningkatan aktivitas vulkanik.

MAHBUB DJUNAIDY

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/02/06/058381990/Puncak-Gunung-Ijen-Dipasangi-CCTV